Tari Topeng Betawi

Tari Topeng Betawi | Tradisikita - Tari Topeng merupakan tarian yang penarinya menggunakan topeng. Topeng merupakan epilog wajah yang menampilkan suatu huruf tertentu. Topeng ini sudah ada semenjak zaman pra-sejarah. Indonesia yang kaya akan budaya dan kesenian khususnya seni tari, mempunyai bermacam-macam seni tari topeng. Diantaranya dikenal tari topeng dayak, tari topeng bali, tari topeng cirebon, tari topeng malang, dan tari topeng betawi.

Baca Juga : 6 Tari Tradisional Betawi Jakarta

1. Tentang Tari Topeng Betawi

Tari Topeng Betawi yaitu salah satu tarian warga etika Betawi yang terdapat pada Provinsi DKI Jakarta. Topeng Betawi gotong royong ludang kecepeh sempurna dikatakan menjadi seni teater warga Betawi, alasannya adalah pertunjukan seni topeng betawi ini menggabungkan seni tari dengan seni musik & teater layaknya kesenian lenong yg jua tumbuh & berkembang di Betawi.

Kesenian Topeng Betawi ini terdiri atas Topeng Blantek dan Topeng Jantuk. Pertunjukkan topeng umumnya dimaksudkan sebagai kritik sosial atau buat menaruh saran-saran eksklusif kepada warga lewat banyolan-banyolan yang halus dan lucu, agar nir dirasakan sebagai suatu olok-olokan atau insinuasi.

2. Sejarah Tari Topeng Betawi

Kesenian Tari Topeng Betawi mulai tumbuh lebih kurang era ke-20. Karena tumbuhnya di tempat pinggiran Jakarta, tak heran kalau tari topeng betawi ini ditentukan sang kesenian Sunda. Saat itu warga Betawi mengenal topeng melalui pertunjukan ngamen keliling kampung.

Pada awalnya pementasan atau pertunjukan topeng tidak memakai panggung namun hanya tanah biasa dengan properti lampu minyak bercabang 3 & gerobak pakaian yang diletakkan ditengah arena. Tahun 1970-an gres dilakukan pada atas panggung menggunakan properti sebuah meja dan 2 butir kursi.

Tiga. Fungsi dan Makna Tari Topeng Betawi

Sebagaimana telah disinggung diatas, bahwa tari topeng selain menjadi media hiburan rakyat etika Betawi yg tinggal di Jakarta, jua berfungsi sebagai kritik sosial maupun menjadi wahana pada menaruh saran-saran eksklusif pada warga lewat lelucon yang halus & lucu, sehingga kritik tersebut nir terasa sebagai sebuah olok-olokan atau insinuasi.

4. Pertunjukan Tari Topeng Betawi

Pertunjukan kesenian topeng Betawi dengan tarian lazim disebut tari topeng Betawi. Merupakan salah satu jenis tarian tradisional masyarakat Betawi yang disebut juga Ronggeng Topeng. Tari Topeng Betawi terdiri dari beberapa jenis tari, yaitu Tari Lipet Gandes (merupakan sebuah tari yang dijalin dengan nyanyian, lawakan dan adakala dengan sindiran-sindiran tajam menggigit tetapi lucu), Tari Topeng Tunggal, Tari Enjot-enjotan, Tari Gregot, Tari Topeng Cantik, Tari Topeng putri, Tari Topeng Ekspresi, Tari Kang Aji, dan sebagainya. Pada perkembangannya, muncul Tari Topeng ciptaan gres seperri Tari Ngarojeng, Tari Dagor Amprok, dan Tari Gitek Balen.

Pada pertunjukan seni Topeng Betawi, lazimnya diberlalu dan silami menggunakan lagu-lagu fragmental, lalu menyusul Tari Kedok, yaitu Tari Ronggeng Topeng yang menggunakan tiga buah kedok secara bergantian. Dahulu tarian ini dilakukan pada epilog program, namun kini dijadikan program pertama.

Pertunjukan topeng betawi ini lalu dilanjutkan menggunakan Tari Kembang Topeng yang selanjutnya dibarengi bodor menggunakan diiringi lagu Aileu, Lipet Gandes, Enjot-enjotan, & lain sebagainya. Kemudian dilanjutkan dengan lakon pendek yg bersifat banyolan. Di antara banyolan-banyolan ini terdapat kisah Bapak Jantuk. Lakon-lakon pendek ini diantaranya Benguk, Pucung, Lurah Karsih, Mursidin dari Pondok Pinang, Samiun Buang Anak & Murtasik.

Pada perkembangan selanjutnya rombongan topeng jua membawakan lakon panjang untuk dimainkan semalam suntuk. Lakon panjang ini antara lain Jurjana, Dul Salam, Lurah Barni dari Rawa Katong, Asan Usin, Lurah Murja, Rojali AnemerKodok, Waru Doyong, Daan Dain, Kucing Item, Aki-aki Ganjen, dsb. Sebelum memulai pertunjukan Topeng, umumnya diberlalu & silami dengan pembakaran kemenyan dan disediakan sesajen tidak ada yang kurang yang terdiri dari beras, kelapa belia, berbagai minuman, rujak tujuh macam, panggang ayam, telur ayam mentah, nasi menggunakan lauk-pauk, & cerutu atau rokok

5. Musik Pengiring Tari Topeng

Tari Tradisional Betawi yang dikenal dengan Tari Topeng atau Ronggeng Topeng ini ditampilkan dengan ditidak ada yang kurangi atau diiringi alat musik tradisional Betawi DKI Jakarta yaitu diantaranya gendang besar, kulanter, rebab, keromong berpencon tiga, kecrek, kempul, dan Gong Buyung.

Lagu yang dimainkan buat mengiringi kesenian topeng betawi diantaranya lagu Sunda Gunung namun khas kawasan pinggir Jakarta misalnya; Kang Aji, Enjat-enjatan, Ngelantang, atau Lipet Gandes. Dahulu terdapat sebutan bagi pecandu-pecandu Topeng Betawi yang ikut menari (ngibing) beserta Kembang Topeng, "buaya ngibingdanquot;.

6. Kostum Penari Topeng Betawi

Tari Topeng atau Ronggeng Topeng dilakukan sang penari atau pelakon pria dan wanita. Para pemain Topeng Betawi sebagian memakai pakaian spesifik sinkron menggunakan peranannya namun ada sebagian lainnya yang memakai pakaian biasa yg digunakan sehari-hari. Bagi para pemain laki-laki unsur sandang yang harus ada biasanya, kemeja putih, baju hitam, kaos oblong, celana, sarung, peci atau tutup kepala, serta kedok. Sedangkan buat perempuan unsur yang terdapat umumnya kain panjang atau kain batik, kebaya, selendang, "mahkotadanquot; warna-warni yg terletak di ketua yg umumnya diklaim "kembang topengdanquot;. Selain itu terdapat belahan hiasan yang disebut ampak-ampak, andung, taka-taka, selendang (ampreng) yaitu semacam pengecap pada belahan depan pinggang yang terbuat dari kain yg dihias, belahan ini umumnya di gunakan sang Topeng Kembang atau Ronggeng Topeng menjadi primadona tokoh yg menonjol. Sesuai dengan perannya, para pemain memakai pakaian yg spesial .

7. Video Tari Topeng Betawi

Berikut ini galat satu pola video tari topeng betawi yang terdapat pada youtube.Com

Demikian Sobat Tradisi, klarifikasi tentang kesenian & tari tradisional berdasarkan Betawi DKI Jakarta yang dikenal menggunakan tari topeng betawi atau tari ronggeng topeng. Semoga memberi manfaat.

Referensi :

• http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/3343/Topeng-Betawi
• /search?q=